Siapa pun yang pagi-pagi makan tujuh buah
kurma ‘Ajwah, maka pada hari itu dia tidak mudah keracunan dan
terserang penyakit.” (H.R.
Bukhari dan Muslim)
Apakah yang terbayang dibenak kita menjelang
berbuka puasa ? Es campur, jus, kolak, kue yang manis-manis atau beragam
makanan yang menggiurkan lainnya !!! Tidak bisa dipungkiri, sederer
minuman dan penganan itulah yang muncul ketika kita berniat membatalkan
puasa. Memang, buka puasa dengan beragam minuman dan makanan seperti itu
hal yang lumrah dan wajar. Namun, bukankah minuman dan penganan
tersebut memiliki efek samping yang kurang bagus disaat tubuh istirahat
dari makan dan minum selama seharian penuh ???
Untuk menghindari hal negatif itulah,
Rasullah s.a.w, jauh-jauh hari memberi saran yang sangat bermanfaat bagi
yang sedang berpuasa. Sabdanya, “Apabila salah seorang diantara kamu puasa, hendaklah berbuka
dengan kurma , bila tidak ada hendaklah dengan berbuka dengan air,
sesungguhnya air itu bersih.” (H.R.
Ahmad dan Tarmidzi). Bahkan, dalam kondisi tidak berpuasa pun (diluar
bulan suci Ramadhan), buah kurma memiliki faedah yang sangat besar untuk
kesehatan tubuh kita.
Kurma adalah sejenis tumbuhan palem (palma)
atau dalam bahasa latinnya lebih dikenal dengan phonex dactylifer yang
berbuah dan boleh dimakan, baik dalam keadaan masak maupun masih mentah.
Berdasarkan penelitian para ilmuwan, kurma kaya dengan protein, serat
gula, vitamin A dan C serta mineral seperti zat besi, kalsium, sodium
dan potasium. Kandungan protein didalam kurma sebesar 1.8 – 2.0 persen,
serat sebanyak 2.0 – 4.0 persen dan gula sebesar 50 – 70 persen glukosa.
Dengan kandung gula seperti itu, kurma mampu
memberi tambahan tenaga bagi orang yang berbuka puasa hingga ia akan
merasa segar dan bertenaga uuntuk beribadah tanpa rasa letih ataupun
mengantuk. Biasany, bagi yang merasa letih dan mengantuk disaat
melaksanakan shalat tarawih disebabkan karena makanan yang dikosumsi
kebanyakan mengandung karbohidrat yang tidak menyediakan tenaga instant
(tambahan). Oleh karena itu, untuk menghindari hal tersebut, buah kurma
adalah jawabannya.
Kenapa ? Sebab, sebagaimana penelitian yang dilakukan Badan Kesahatan Dunia (WHO), zat gula yang ada didalam kurma itu berbeda dengan gula pada buah-buahan lain seperti gula tebu atau gula pasir yang biasa mengandung sukrosa dimana zat itu langsung diserap kedalam tubuh. Hal ini membuat gula itu harus dipecahkab terlebih dahulu oleh enzim sebelum berubah menjadi glukosa. Sebaliknya, kurma tidak menbutuhkan proses demikian.
Kenapa ? Sebab, sebagaimana penelitian yang dilakukan Badan Kesahatan Dunia (WHO), zat gula yang ada didalam kurma itu berbeda dengan gula pada buah-buahan lain seperti gula tebu atau gula pasir yang biasa mengandung sukrosa dimana zat itu langsung diserap kedalam tubuh. Hal ini membuat gula itu harus dipecahkab terlebih dahulu oleh enzim sebelum berubah menjadi glukosa. Sebaliknya, kurma tidak menbutuhkan proses demikian.
Sementara potasium didalam kurma berguna untuk
mengatasi masalah stress, sembelit dan lemah otot. Tidak hanya itu,
berkat zat besi dan kalsium yang ada pada kurma, orang bakal terhindar
dari penyakit yang beresiko tinggi seperti penyakit jantung dan kencing
manis.
Bila dimakan oleh anak-anak, maka kurma
memberi khasiat untk mencerdaskan otak mereka. Cukup beralasan, bila
Rasullah s.a.w menganjurkan bagi para isteri yang mengandung untuk makan
buah kurma. Kata Nabi, “Berilah makan buah kurma kepda isteri-isteri
kamu yang sedang hamil, karena isteri-isteri kamu yang sedang hamil.
Karena sekiranya wanita hamil itu memakan buah kurma, niscaya anak yang
akan lahir kelak akan menjadi anak yang penyabar, bersopan santun serta
cerdas. Sesungguhnya makanan Siti Maryam takkala melahirkan Nabi Isa a.s
adalah buah kurma. Sekiranya, Allah s.w.t., menjadikan suatu buah yang
lebih baik dari pada buah kurma, maka Allah telah memberi makan buah itu
kepada Siti Maryam.” (H.R. Bukhari)
Adalah Q.S. Maryam, ayat 25-26 perihal Siti
Maryam yang disinggung Nabi diatas. Firman Allah, “Dan goyanglah pangkal
pohon kurma itu ke arahmu, maka pohon itu akan menggugurkan buah yang
masak kepadamu, maka makan serta minumlah dan bersenang hatilah kamu.”
Waktu itu, dikisahkan Siti Maryam hendak
melahirkan Nabi Isa a.s dibawah pohon kurma. Lalu Malaikat Jibril datang
dan menyuruh Maryam menggoncangkan pohon kurma. Buah kurma yang matang
itu berjatuhan. Dan Maryam pun memakan buah kurma yang telah masak
tersebut. Atas izin Allah s.w.t dan kebesaran- NYA, proses persalinan
atau kelahiran Nabi Isa a.s menjadi mudah.
Berdasarkan hadis Rasullah dan firman Allah
diataslah, kurma snagt berkhasiat bagi wanita yang sedang hamil dan
nifas (setelah melahirkan). Hal ini diperteguh olah para ahli kedokteran
bahwa unsur zat besi dan kalsium yang terdapat di dalam buah kurma
adalah unsur yang sangat berguna untuk membentuk dan menambah kandungan
air susu ibu. Lebih dari itu, anak-anak balita pun dapat mengambil
manfaat dari buah yang biasa tumbuh didaerah Arab ini. Dengan kurma,
pertumbuhan anak-anak dan sumsum tulangnya akan berkembang dengan baik.
Wajar bila Rasullah s.a.w memberikan tips
untuk makan tujuh butir kurma setiap harinya supaya terhindar dari segal
penyakit fisik. Mengapa Nabi menyebut kurma ‘Ajwah didalam sabdanya..
Berdasarkan asbabul wurud (sebab-sebab
turunnya suatu hadist) disebutkan dulu Nabi Muhammad s.a.w kalau berbuka
puasa yang dimakan adalah kurma. Kurma yang dimakan itu diberi nama
‘ajwah (ajua). Ceritanya, pada saat itu ajua adalah nama anak Salaman
Alfarisi, orang nasrani yang akhirnya masuk Islam. Dia mewakafkan lahan
kurmanya untuk perjuanan Islam. Untuk mengenang jasa-jasanya itu,
akhirnya Rasul menamakan kurma yang dimakannya saat berbuka puasa
sebagai kurma ajua. Bahkan, dalam hadist yang lain Beliau sendiri sempat
menyatakan, “Rumah yang tidak ada kurmanya seperti rumah yang tidak ada
makanan.” Perkataan Rasullah tersebut menunjukan betapa pentingnya
khasiat yang dapat diambil dari buah kurma. Sehingga, setiap keluarga
mesti menyimpan kurma sebagai penganan wajib dirumahnya. Oleh arena itu,
kita seharusnya memakan buah kurma bukan hanya dibulan puasa saja, tapi
juga menjadikan kurma makanan sehari-hari. Entah itu dimakan pagi hari
sebagaimana yang pernah dianjurkan Nabi diatas atau sebagai makanan
ringan ketika sedang santai.
Dengan cara begini, kita tidak hanya
mendapatkan kesehatan tubh tpi juga memperoleh pahal karena menjalankan
sunnah Rasullah s.a.w. Wallahu’alam bil shawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar